Beranda | Artikel
Khutbah Jumat: Iman dan Amal Sholeh
Rabu, 6 Maret 2019

Iman dan Amal Sholeh ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Pada Jum’at, 24 Jumadal Akhirah 1440 H / 01 Maret 2019 M.

Khutbah Pertama – Khutbah Jum’at: Iman dan Amal Sholeh

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ummatal Islam,

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-hambaNya untuk banyak beramal sholeh dan menyebutkan bahwasannya apabila seseorang ingin masuk surga hendaklah ia beramal sholeh dan menyebutkan bahwasanya iman tanpa amal itu tidak ada manfaatnya. Makanya Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa mengiringi iman dengan amalan sholeh. Allah berfirman:

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr[103]: 3)

Amalan sholeh adalah merupakan perkara yang dicintai Allah. Amalan sholeh adalah tujuan kehidupan manusia di dunia ini sebagai bekal yang terbaik yang ia bawa menuju kehidupan akhiratnya. Amalan sholeh yang memberikan kehidupan pada hati seorang hamba. Sehingga dengan amalan sholehnya itu imannya senantiasa diberikan oleh Allah kekuatan, senantiasa ia bisa istiqomah diatas keimanan dengan amalan sholeh tersebut.

Amalan sholeh memperberat timbangan pahala seorang hamba kelak pada hari kiamat. Sehingga ia termasuk firman Allah:

فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ ﴿٦﴾ فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ ﴿٧﴾

Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.” (QS. Al-Qari’ah[101]: 7)

Amal sholeh memberikan kebahagiaan hati. Karena ia adalah merupakan perkara yang menjadikan hati kita senantiasa gembira, bercahaya, bahkan tidak ada kegembiraan kecuali dengan mengenal Allah dan bertaqarrub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dengan amalan sholeh, seorang hamba masuk surga. Sebagaimana Allah berfirman kepada penduduk surga:

ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

masuklah kalian ke surga disebabkan oleh amalan-amalan kalian.” (QS. An-Nahl[16]: 32)

Namun tentunya tidak mungkin kita beramal sholeh kecuali dengan bantuan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kalau bukan karena Allah membantu hati kita, menguatkan keimanan kita, mengokohkan niat-niat kita, barangkali amalan sholeh terasa berat di hati kita.

Berapa banyak orang-orang yang dijadikan kakinya berat untuk melangkahkan kakinya menuju masjid-masjid Allah? Berapa banyak orang-orang yang dijadikan hatinya tidak bisa khusyu’ di dalam shalatnya karena Allah tidak membantunya. Berapa banyak saudara-saudaraku sekalian, saudara-saudara kita kaum Muslimin yang memandang Islam itu berat karena banyak larangan dan perintahNya akibat daripada Allah tidak membantu mereka?

Oleh karena itulah kita senantiasa minta kepada Allah pertolongan, kekuatan agar kita senantiasa bisa kuat untuk beramal sholeh. Oleh karena itu Allah berfirman:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾

Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami minta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah[1]: 5)

Karena ibadah itu berat saudaraku. Ibadah tidak disukai oleh hawa nafsu, ibadah tidak akan disukai oleh para pengikut syahwat. Apabila seseorang senantiasa mengikuti syahwatnya dan hawa nafsunya, maka ibadah menjadi sangat berat baginya. Maka kita pun meminta pertolongan kepada Allah.

Dan hanya kepada Engkau ya Allah kami minta pertolongan. Karena kalau bukan karena pertolongan Engkau ya Allah, aku tidak bisa khusyu’ dalam shalatku, kalau bukan karena pertolongan Engkau ya Allah, aku tidak akan bisa sujud kepadaMu, tidak akan bisa bermunajat diwaktu malam kepadaMu. Bahkan kalau bukan karena pertolongan Allah, seseorang tidak akan merasakan kelezatan ibadah sama sekali. Sehingga akhirnya ia menganggap ibadah hanyalah beban-beban belaka. Sehingga akhirnya dia memandang amalan sholeh itu hanyalah beban yang memberatkan kehidupannya belaka.

Subhanallah, ummatal Islam..

Namun amalan sholeh tidak sempurna kecuali dengan tiga perkara. Ja’far bin Muhammad berkata bahwa tidak sempurna perbuatan yang ma’ruf kecuali dengan tiga perkara. Yaitu:

Pertama, Menganggapnya Sedikit

Karena orang yang menganggap amalnya banyak, ia akan terkena penyakit ‘ujub dan sombong. Sementara ujub dengan amalan sholeh adalah seburuk-buruknya ujub. Bahkan Ibnul Qayyim mengatakan bahwa orang yang ujub dengan amal lebih buruk daripada orang yang ujung dengan harta dan kedudukan. Karena ujub dengan amal bisa membatalkan amalan sholeh.

Saudaraku sekalian, maka agar kita terhindar dari sifat ujub dan sombong dengan amal, kita pandang dan senantiasa kita merasa amal kita sedikit dan tidak banyak. Karena kita tidak tahu mana amal yang sudah diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala? Mana yang tidak diterima oleh Allah? Sebanyak apapun amalan sholeh kita, kalau bukan karena rahmat dan karunia Allah, itu tidak akan mencukupi dengan kenikmatan surga. Kenikmatan surga itu sangat sangat luar biasa saudaraku sekalian.

Maka jangan sekali-kali kita memandang amal sholeh kita sudah banyak. Pandanglah amal sholeh sebesar apapun itu sesuatu yang sedikit. Disaat seseorang berinfak dengan jumlah yang besar, ia memandang itu jumlah sedikit sekali dibandingkan kenikmatan-kenikmatan Allah yang Allah berikan kepadanya. Berapa banyak nikmat yang belum saya syukuri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Kedua, Bersegera Kepadanya

Perbuatan amalan sholeh tidak akan sempurna kecuali dengan cara bersegera kepadanya. Karena orang yang menunda-nunda amalan sholeh, yang senantiasa berkata, “nanti dan nanti”, bagaimana ia akan beramal sholeh?

Disaat ia diberikan kesempatan dipagi hari ia berkata, “Nanti sore saya akan mengamalkan.” Saat ia diberikan kesempatan di sore hari, dia berkata, “Nanti pagi saya akan amalkan.”

Subhanallah, Al-Hasan Al-Bashri berkata:

اِبْنَ آدَمَ إِيَّاكَ وَالتَّسْوِيْفَ فَإِنَّكَ بِيَوْمِكَ وَلَسْتَ بِغَدٍّ فَإِنْ يَكُنْ غَدٌّ لَكَ فَكُنْ فِي غَدٍّ كَمَا كُنْتَ فِيْ الْيَوْمَ وَإِلَّا يَكُنْ لَكَ لَمْ تَنْدَمْ عَلَى مَا فَرَّطْتَ فِيْ الْيَوْمِ

“Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amalan-amalan), karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya. Jika engkau bertemu besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engkau tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini.”

‘Abdullah bin Umar berkata:

 أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memegang pundakku dan bersabda: ‘Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara.” Ibnu Umar juga berkata; ‘Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.`” (HR. Bukhari)

Subhanallah, nasihat yang sangat agung bagi kita untuk bersegera dalam kebaikan ketika kita diberikan oleh Allah kesempatan.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah kedua – Khutbah Jum’at: Iman dan Amal Sholeh

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam,

Ketiga, Menyembunyikan Amalan Sholeh

Tidak perlu kita ceritakan kepada manusia. Tidak perlu kita update update status di media sosial dengan menyebutkan tentang amalan-amalan sholeh kita kepada manusia. Demi Allah, hati kita ini lemah. Siapa diantara kita yang yakin bahwa ia akan bisa ikhlas? Makanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh umatnya agar amalan-amalan yang bisa disembunyikan itu untuk disembunyikan. Diantaranya sedekah, berdzikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an Al-Karim.

Ini dia Imam Ahmad bin Hanbal, setiap tiga hari beliau khatam Qur’an, tapi istrinya tidak tahu. Saking tersembunyinya ia beramal sholeh. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyebutkan tentang siapa saja orang-orang yang diberikan naungan pada hari kiamat dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah dihari itu. Yang terakhir Rasulullah sebutkan:

رَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ

“seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Subhanallah, siapa lagi?

وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

“seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan Salafush Shalih adalah orang yang paling kuat dalam menyembunyikan amal. Mereka tidak pernah memperlihatkan amal sholeh mereka kepada manusia. Ini dia Sufyan Ats-Tsauri, semalaman beliau shalat tahajud dan ketika subuh telah menjelang maka Sufyan Ats-Tsauri pun mengeluarkan suara seakan-akan beliau baru bangun. Hal ini agar dikira oleh tetangganya bahwa ia baru bangun.

Demikian saudaraku sekalian, tiga perkara inilah yang akan menyempurnakan amalan sholeh seorang hamba. Yang pertama yaitu tidak menganggap banyak amalan sholeh kita, yang kedua yaitu menyegerakan dan jangan menunda-nunda. Dan yang ketiga yaitu sembunyikanlah bila amalan sholeh tersebut sesuatu yang bisa kita sembunyikan.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
اللهُمَّ اجْعَلنَا مِن التَّوَّابِين
اللهُمَّ اجْعَلنَا مِن المتَّقِين
اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

عباد الله:

Dengarkan dan Download Khutbah Jum’at Singkat Tentang Iman dan Amal Sholeh

Jangan lupa untuk ikut membagikan link download khutbah Jum’at ini, kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau Google+ Anda. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/46757-khutbah-jumat-iman-dan-amal-sholeh/